Monday, June 4, 2012

Kejam!! Bunuh Dan Makan Otak Kawan




Alexander Kinyua, 21, mahasiswa Morgan State University, mengaku telah membunuh teman serumahnya, Kujoe Bonsafo Agyei-Kodie, 31, yang dilaporkan hilang Jumaat minggu lalu. Agyei-Kodie telah tinggal bersama di rumah keluarga Kinyua di daerah Joppatowne, Maryland, Amerika Syarikat selama kurang lebih enam minggu. Kinyua berasal dari Kenya, sedangkan Agyei-Kodie sudah lulus tahun 2008 dari universiti yang sama dan berasal dari Ghana.

Bapak Alexander memanggil polis  hari Selasa malam yang lalu, ketika saudara Alexander menemukan bahagian tubuh manusia, kepala dan dua tangan, dalam kaleng logam di ruang bawah tanah rumahnya. Bapak dan saudara Alexander meninggalkan ruang bawah tanah sebentar, dan ketika kembali, bahagian tubuh manusia tersebut sudah tidak ada, dan Alexander terlihat sedang mencuci kaleng tersebut.

Petugas polis   menggeledah rumah tersebut dan menangkap Alexander. Dari penangkapan tersebut terungkap pengakuan yang mengejutkan: Alexander tidak hanya membunuh dengan pisau, tapi juga memotong-motong tubuh temannya, dan memakan sebahagian otak dan seluruh jantung. Sisa tubuh korban dibuang ke tempat sampah di belakang gereja di Joppatowne.

Belum jelas apa motif di belakang tindakan mengerikan mahasiswa tersebut, tapi dia telah didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama.
Sebelumnya, mahasiswa kanibal tersebut pernah terlibat dalam masalah hukum. 19 Mei yang lalu, Alexander memukul seseorang dengan tongkat baseball di kampus Morgan State University, menyebabkan retak tengkorak kepala dan kehilangan penglihatan di salah satu mata. Alexander bebas dengan jaminan 220 ribu dollar pada kes tersebut.

Kejadian ini mengingatkan kejadian kanibalisme mengerikan yang terjadi belum lama ini, Rudy Eugene, 31, maut oleh polis   ketika sedang "asyik" memakan hampir seluruh wajah seorang tunawisma. Tunawisma tersebut, Ronald Poppo, 65, masih hidup, tapi kejadian aneh tersebut meninggalkan teka-teki buat doktor yang merawatnya, bagaimana caranya memulihkan wajahnya.

No comments: