Thursday, June 28, 2012

Penemuan Piramid Di Indonesia




Kes Piramid Sadahurip terus menuai kontroversi. Team ESDM yang memakai logik pendek dengan mudahnya menyatakan bahawa gunung Sadahurip bukan piramid "ajaib" kerana tanah luarnya adalah tanah biasa. Padahal penggalian yang lebih serius telah menyingkap adanya batu-batu yang tersusun rapi, yang tidak mungkin "disusun oleh alam"!.


Ditambah lagi dengan hasil geolistrik dengan jarak 5 dan 3 meter bentangan Barat Timur dan Utara Selatan memperkuat kesimpulan ada bentukan struktur yang sangat kecil kemungkinan hasil bentukan alami.


Penemuan Piramid Di Indonesia 2012 


Hasil plot kontur 3D data digital topografi resolusi 5 meter IFSAR ini memperkuat hipotesa adanya bentukan anomali dari proses geologi bukit sinder cone yang berada pada suatu batuan dasar intrusi yang terpancung. Kemudian, sumber material galian berasal dari daerah lembah Cirahong yang berada 1-2 kilometer dari puncak gunung Putri. Dibuktikan dengan kelantangan galian dari lembah Cirahong adalah sama dengan kelantangan timbunan gunung Putri.

Sementara itu hasil uji karbon C14 menunjukkan usia lapisan tanah top soil purba yang sudah diuji karbon dating C14 di BATAN adalah 6000 tahun sebelum Masehi. Sementara usia lapisan tanah yang lebih keras seperti cadas di bawahnya adalah 7.500 tahun sebelum Masehi. Apabila ada struktur yang berada di bawah lapisan tanah dan cadas usianya akan lebih tua


Maka pasukan Katastrofa pimpinan Staf Khusus Presiden, Andi Arif akan memperserius penelitian Gunung Sadahurip pada Mac 2012. Namun kerana nama Presiden akhir-akhir ini sedang bosan, maka niat baik Andi Arif ikut dicurigai oleh para penganut logik pendek. Padahal ada Teori Katastrofa yang boleh digunakan untuk "langkah awal" mempelajari "Piramid Sadahurip".

Teori Katastrofa adalah teori yang berkembang pada abad ke-18, yang menyatakan bahawa bumi akan hancur kerana musibah yang amat dahsyat.

Bagi orang Islam, tentunya teori itu tidak mengejutkan, kerana banyak disebut dalam Al-Qur'an, bahawa disamping kiamat, Allah telah banyak membinasakan kaum-kaum bertamadun tinggi yang mengingkari ke Esaan Allah dan banyak membuat kejahatan di muka bumi.

"Maka apakah kamu tidak berjalan-jalan di muka bumi, lalu memperhatikan betapa kesudahan nasib orang-orang sebelum kamu. Mereka orang-orang yang lebih hebat kekuatannya dan lebih banyak bekas-bekasnya (artefaknya) di muka bumi. Maka apa yang mereka usahakan (peradaban tinggi mereka) itu ternyata tidak dapat menolong mereka ". Demikian bunyi Surat Al-Mukmin ayat 82.

Katastrofa NUSANTARA
Selama ini, khutbah-khutbah kyai di masjid-masjid kebanyakan menafsirkan bunyi ayat-ayat Al-Qur'an seperti di atas, hanyalah berlaku pada kaum Arab kuno atau bangsa Yahudi yang diazab Allah, misalnya kaum Ad, Tsamud, Sodom dan Gomorrah dan sebagainya .
Namun, kalau kita merujuk penemuan-penemuan mutakhir, serta teori-teori Nusantara mutakhir, akan terlihat bahawa Nusantara juga pernah mempunyai kejayaan yang luar biasa, melebihi kejayaan peradaban bangsa-bangsa yang disebut secara nyata oleh Al-Quran di atas, dan kemudian diazab oleh Allah dengan kehancuran maha dahsyat.

Dalam beberapa bulan yang akan datang, pasukan yang dibentuk oleh Staf Khusus Presiden bencana, sebut saja "Pasukan Katastrofa", akan meneliti beberapa gunung di Kudat, Jawa Barat, yakni Gunung Lalakon dan Sadahurip, yang menilik bentuknya sangat "mencurigakan", nampaknya bukan gunung biasa, melainkan piramid raksasa yang tertimbun hutan.
Di samping itu, di Jawa Tengah juga terdapat deretan "gunung piramid" yang berderet puluhan atau ratusan, memperlihatkan betapa dahsyatnya Nusantara masa lalu, sebelum "dihancurkan" oleh bencana alam maha dahsyat, yang tentu bagi orang Islam bermakna diazab oleh Allah.

Konon, kini banyak pakar dari luar negeri berebut ingin bergabung dengan pasukan penyelidik gunung piramid tersebut. Semoga saja mereka datang dengan sumbangan bayaran dari negerinya, bukan hanya datang sebagai tenaga kerja, kerana kalau soal itu, di Indonesia pun sudah banyak.

Dengan ditemukannya piramid-piramid raksasa di Nusantara yang lebih besar dari piramid di Mesir, juga penemuan sisa-sisa "Kerajaan Kandis kuno" di Sumatera, dan sebenarnya juga penemuan sisa-sisa berbagai patung-patung megalitik yang kadang-kadang ukurannya dahsyat, sudah membuktikan kebenaran teori DR.Arysio Santos dan DR.Stephen Oppenheimer yang akhir-akhir ini mengejutkan para pakar kenusantaraan, bahawa Nusantara ini puluhan ribu tahun yang lalu adalah benua besar bernama "Attala" atau "Atlantis" dan ada juga yang menyebut "Lemuria" yang bertamadun sangat dahsyat, melebihi kedahsyatan peradaban Borobudur Sleman, Piramid Mesir, Kota Gunung Machu Pichu, Kuil-kuil piramid Amerika Selatan dan sebagainya.

Penemuan Piramid Di Indonesia 2012
Namun kemudian hancur lebur oleh meletusnya Gunung Toba dan Gunung Krakatau ribuan tahun yang lalu, sehingga Benua Atlantis atau Attala atau Lemuria itu hancur berkeping-keping menjadi beribu-ribu pulau besar kecil yang kini dipanggil Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Birma, Filipina, Papua New Guinea , dan Australia.

Tentunya para pakar lebih suka menyebut kejadian tersebut dengan peristiwa Katastrofa atau musibah, daripada menyebutnya dengan azab Allah.

MUHASABAH
Dengan katastrofa atau musibah, maka para pakar anti-religi hanya menganggap bahawa kejadian alam itu adalah kitaran biasa, sedahsyat apapun musibah terjadi, dianggap sebagai kitar semula kehidupan.

Sedangkan kalau menyebutnya musibah, maka akan tercetus kesedaran atau muhasabah, bahawa faktor kejahatan manusia sangat berperanan pada hancurnya alam, kerana menimbulkan kemarahan Allah yang kemudian menurunkan azab maha dahsyat.

Dengan muhasabah, maka manusia berusaha memperbaiki perilaku, menjaga kelestarian alam, mencegah kejahatan dari penjahat secara berramai-ramai, agar kehidupan tidak hancur oleh ulah segelintir penjahat-baik penjahat itu maling jahat, pembunuh jahat, koruptor jahat, politik jahat, polis jahat, pengusaha jahat, peniaga jahat, peguam jahat, petani jahat, bahkan seniman jahat dan kyai jahat-akan membahayakan kelestarian alam, yang berakhir pada musibah dahsyat yang mencelakakan semua orang.
Penemuan Piramid Di Indonesia 2012
Apalagi berbagai ramalan-baik ramalan kuno (misalnya versi kalendar Maya) mahupun ramalan modern (versi kumpulan pencinta alam sekitar pengikut Al-Gore), mahupun ramalan kontroversial versi Ustaz Fahmi Basya yang meramal relief-relief Borobudur berpasangan dengan ayat-ayat Al-Qur'an , semuanya merujuk kepada arahan, bahawa kiamat akan terjadi tahun 2012. Bahkan Hollywoodpun percaya kepada ramalan itu, dan telah membuat filmnya "2012" yang menangguk "duit box office" ketika filem itu dimainkan.

Tanpa muhasabah, tanpa mawas diri, tanpa kesedaran, maka sama saja dengan membiarkan percepatan roda katastrofa menuju episode kehancuran alam yang maha dahsyat, yang mahu tidak mahu, percaya tidak percaya, tanda-tandanya sudah banyak kita rasakan selama beberapa tahun terakhir ini.

*) Penulis adalah budayawan Nusantara yang baru saja mempresentasikan Teori Katastrofa Nusantara di Seminar Antarabangsa Rumpun Nusantara "Empat Dekad GAPENA" di Kedah, Malaysia.


No comments: